"Kami di Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mendukung penuh. Baik regulasinya, infrastruktur, pendampingan, dan hal lain yang dibutuhkan untuk peningkatan produktivitas," ungkap dia.
Menteri Trenggono memplot Lombok menjadi pusat lobster tropika kedepannya, dengan membangun lobster estate. Nantinya akan ada sistem pemantau harga, sehingga harga lobster lebih transparan dan stabil.
Melalui program ini, proses produksi dan pemasaran juga akan terintegrasi sehingga produktivitas meningkat dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat. Hal ini semakin mudah direalisasikan, sebab sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Saya berharap dalam waktu yang tidak lama, enam bulan bisa kita mulai pembangunan. Sehingga nanti tahun depan saya sudah melihat, atau nanti akhir tahun misalnya, saya datang lagi kesini sudah banyak turis. Nanti ada kafe yang belakangnya ada budidaya budidaya. Jadi nanti pembudidaya tuh berseragam, baju bagus. Dengan demikian maka ekonomi kita bisa bangkit," pungkas dia.
Lombok Timur termasuk kawasan di NTB yang masyarakatnya paling banyak membudidayakan lobster. Lokasinya ada di Teluk Seriweh, Teluk Jekung, dan Teluk Ekas.