“Kebetulan awal mulanya dari temen SMA yang seangkatan, satu umur dan satu generasi. Dan kita temen-temen yang suka makan, tapi beberapa ada yang sudah punya bisnis F&B," ujarnya.
Maka dari itu, lanjut dia, pada akhirnya buat warung nasi “Nako” dengan konsep restoran dan sebelahnya menyediakan warung kopi nako. Tetapi seiring waktu, ternyata orang-orang justru lebih tertarik dengan kopinya daripada nasi. "Dan kemudian kita langsung ganti strategi dan konsep," katanya.
Namun ternyata, jalan bisnisnya tak mulus yang diharapkan sebab pandemi melanda Indonesia 2020 lalu. Meski demikian, Kopi Nako ternyata mempunyai strategi jitu agar bisnisnya terus berjalan.
“Selama pandemi membangun konsep lebih banyak, mempersiapkan perencanaan lahan seperti konsep tempat outdoor karena menyesuaikan kondisi pandemi sampai jual produk kopi literan. Kami ciptakan itu bukan dinikmati sendiri namun untuk kebersamaan," ujarnya dalam IG Live "Break Time" di @idx_channel, Senin (13/7/2022).
Khrisna juga menyebut, ada hal yang perlu dicermati oleh pebisnis FNB khususnya coffee shop di tengah persaingan diantaranya perhatikan konsep, target pembelinya siapa, furniture seperti apa yang mau dipakai, tentukan identitas brand. Lalu kuatkan visual serta kemasannya, biasakan jika kerjasama harus hitam diatas putih.