IDXChannel - Afghanistan mendominasi bisnis opium dan heroin global, yang memberikan satu-satunya pendapatan bagi banyak petani miskin di negara itu.
Hal ini akan memberikan keuntungan bagi Taliban yang memeras pajak, biaya perdagangan, dan terlibat dalam budidaya dan produksi.
Kantor Narkoba dan Kejahatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa lebih dari 80% pasokan opium dan heroin global berasal dari Afghanistan. Pada puncaknya tahun 2017, produksi opium menyumbang 7% dari PDB Afghanistan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (24/8) negara tersebut juga memiliki cadangan mineral senilai sekitar USD1 triliun seperti besi, tembaga, emas dan lithium, logam tanah jarang yang penting untuk produksi baterai kendaraan listrik, menurut sebuah studi Pentagon 2010. "Bangsa ini memiliki potensi untuk menjadi "Arab Saudi dari lithium," kata memo Pentagon.
Prospek pertambangan dapat menarik kekuatan besar seperti China untuk mengamankan sumber daya guna mendorong ekonomi hijaunya, tetapi akses yang sulit dan kurangnya jalan mempersulit ekstraksi.