"Capaian realisasi target penanaman modal 20201 saya kira cukup bagus, (yaitu) 24,4 persen dan berdasarkan jenisnya, PMA (Asing) mencatat pencapaian sebesar 23,8 persen. Kemudian PMDN (Dalam Negeri) sebesar 25,1 persen. Jadi secara pertumbuhan PMA mencatat pertumbuhan sebesar 14 persen year on year (yoy).
Menurut Luhut, pemerintah pada mulanya telah melihat ada rebound pada kuartal 1-2. Tetapi berubah lantaran ada kenaikan gelombang baru Covid-19.
Terkait proyek strategis, Luhut mengonfirmasi bahwa sejumlah industri masih berjalan, seperti Hyundai dan LG yang memiliki nilai investasi US$10,3 miliar untuk produksi Hyundai Electric Car dan baterai lithium.
Industri pabrik baterai lithium dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$3,7 miliar menurut Luhut juga berjalan baik.
"Banyaknya investasi besar itu ada di Indonesia Timur. Itu sangat membantu kita. Saya baru meninjau 2 minggu lalu ke sana sebelum diperintahkan Presiden utuk mengurusi ini. Mereka sudah ada satu yang produksi, satu lagi sedang under-construction. Dan itu semua jalan dengan baik," ungkapnya.