Krisis baru-baru ini meletus setelah anggota parlemen Chris Pincher, yang memegang peran pemerintah, terlibat dalam pengawasan pastoral. Dia dipaksa mundur dari jabatannya karena tuduhan meraba-raba pria di sebuah klub swasta.
Johnson harus meminta maaf setelah diketahui bahwa dia telah tahu bahwa Pincher terlibat dalam sejumlah pengaduan pelanggaran seksual sebelumnya Boris menunjuk dia dalam pemerintahan. Perdana menteri Inggris itu mengatakan dia lupa terkait skandal seksual tersebut.
Kejadian tersebut menyusul skandal dan serangkaian kesalahan Johnson selama berbulan-bulan, termasuk laporan yang memberatkan tentang pesta mabuk-mabukan di kediaman dan kantornya di Downing Street. Pesta yang digelar untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-56 itu melanggar aturan lockdown Covid-19 yang ketat di Inggris.
Akibat kejadian tersebut, dia didenda oleh polisi. Ada juga kebijakan kontroversial terkait pembelaan terhadap seorang anggota parlemen yang melanggar aturan lobi.
Teranyar, dia dikritik karena dianggap tidak berbuat cukup untuk mengatasi inflasi, dengan banyak warga Inggris berjuang untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar dan makanan.
(FRI)