IDXChannel - Menteri Investasi dan Hilirisasi dan CEO Danantara Rosan P. Roeslani bertemu lima CEO perusahaan besar Australia di Sydney pada awal pekan ini. Pertemuan itu membahas mengenai rencana investasi strategis di sektor kesehatan hingga nikel.
Dalam kesempatan itu, Rosan memaparkan penguatan hubungan ekonomi Indonesia–Australia yang terus meningkat.
Dalam lima tahun terakhir, nilai investasi Australia di Indonesia mencapai USD2,8 miliar, dengan sektor dominan meliputi pertambangan, perhotelan, dan layanan kesehatan.
Sementara itu, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD15,4 miliar pada 2024 atau naik 23,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Indonesia siap bertransformasi menjadi pusat investasi hijau dan bernilai tambah di kawasan," ungkap Rosan, Kamis (13/11/2025).
Ia turut menyampaikan peluang investasi Indonesia yang menjadi fokus kerja sama bilateral, mulai dari hilirisasi sumber daya alam, energi baru dan terbarukan, hingga sektor kesehatan.
"Sektor kesehatan diproyeksikan memiliki belanja mencapai USD138 miliar pada 2040, didukung pembentukan KEK Kesehatan di Bali, dan Batam," tuturnya.
Pertemuan ini juga terjadi sejalan dengan rangkaian kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke Australia dan berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi serta investasi kedua negara.
Pertemuan dihadiri Founder and Executive Chair Aspen Medical Glenn Keys, Chairman Pure Battery Technologies (PBT) Stephen Wilmot, Director Managed Investment AAM Investment Group David Paton, CEO Cue Energy Resources Matthew Boyall, serta CFO Nickel Industries Ltd Chris Shepherd.
Masing-masing perusahaan menyampaikan arah investasi yang sedang dijajaki di Indonesia.
(Febrina Ratna Iskana)