"Event ini mampu meningkatkan perekonomian Nusa Tenggara Barat hingga 3,5% pada kuartal I tahun 2022. Jadi, dampaknya luar biasa,” sambungnya.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, gelaran olahraga otomotif tersebut di tahun lalu telah berhasil memberikan sumbangsih terhadap perekonomian nasional dengan nilai transaksi sekitar Rp5 triliun.
Nilai tersebut diperoleh dari seluruh ekosistem yang mendukung dan terdampak positif dari acara tersebut. Dari sisi UMKM dalam ajang yang sama di tahun lalu berhasil menciptakan nilai transaksi hingga Rp800 miliar.
“Tenaga kerja langsung yang terserap di saat acara itu mencapai hingga 4.600 orang. Jadi pertumbuhan ekonomi berputar, transaksi demikian besar, penyerapan tenaga kerja juga terjadi,” papar Nicke
Untuk itu, Nicke berharap, antusias masyarakat di tahun kedua gelaran Pertamina GP of Indonesia ini semakin meningkat, sehingga dampak terhadap perekonomian, penyerapan tenaga kerja dan UMKM lebih meningkat.
Pertamina bersama dengan pemerintah daerah dan penyelenggara juga terus berupaya meningkatkan sarana prasarana di lokasi acara, guna menambah rasa nyaman bagi para penonton yang hadir langsung menyaksikan balap motor internasional tersebut.