Neel mengatakan lebih baik melakukan pengetatan secara berlebihan daripada tidak melakukan upaya yang cukup untuk meredam inflasi, sebagaimana dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, dikutip Rabu (8/11).
Investor harus menunggu seminggu lagi untuk mengetahui seberapa kerasnya inflasi bakal menghantam Paman Sam. Indeks Harga Konsumen (CPI) periode Oktober akan dirilis Selasa depan, yang notabene data penting bagi The Fed dan pasar.
Momen inilah yang bakal membuat pejabat bank sentral perlu mengambil keputusan sulit dalam beberapa bulan mendatang. Mereka akan mewaspadai potensi dampak ekonomi jika ada pengetatan yang berlebihan.
Indikator FedWatch membaca peluang sebesar 52 persen The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai Mei 2024 sebesar 25 basis poin. Secara umum, level bunga Fed saat ini diproyeksikan bakal bertahan hingga paruh pertama tahun depan.
Sementara Powell bakal menyampaikan pidatonya kembali pada Jumat (10/11/2023) dini hari waktu Indonesia. Sebelum itu terjadi, beberapa pejabat Fed juga bakal memberikan komentarnya kepada publik.
(RNA)