Dalam kesempatan tersebut, Eddy juga memaparkan peran positif industri sawit bagi perekonomian nasional. Dia menerangkan, sebagai industri padat karya, sektor kelapa sawit memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian.
"Sektor ini mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan, mengurangi inflasi dan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional," katanya.
Di tengah peran yang sangat signifikan tersebut, kata Eddy, industri sawit nasional juga menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan tersebut antara lain: produktivitas yang rendah (rata-rata 2,8 ton CPO per hektare per tahun), adanya perkebunan sawit dalam kawasan hutan (terindikasi 3 juta hektare), persoalan legalitas, sarana dan prasarana yang belum memadai, hingga tantangan regulasi.
“Selain tantangan dari dalam negeri, industri sawit juga menghadapi tantangan global yang juga sangat kompleks. Seperti hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif, serta masih maraknya black campaign sawit di luar negeri,” kata Eddy.
(Dhera Arizona)