IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01 persen secara year on year (YoY). BPS juga mencatat surplus neraca perdagangan mencapau USD9,33 miliar.
"Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada Q1 2022, selain karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, faktor lain juga karena low base effect pada Q1 2021 dimana ekonomi Indonesia pada Q1 2021 itu terkontraksi 0,70 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Senin(9/5/2022).
Dia juga melaporkan bahwa neraca perdagangan pada Q1 2022 mengalami surplus USD9,33 miliar. Beberapa komoditas unggulan ekspor Indonesia mengalami peningkatan harga pada Q1 2022, antara lain CPO, batu bara, minyak mentah, timah, tembaga, dan nikel.
"Tak hanya itu, aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi di Q1 2022 meningkat secara yoy," ujar Margo.
Adapun nilai PDB atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp4,513 triliun, dan nilai PDB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp2,819 triliun di Q1 2022.