IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan nilai tukar petani (NTP) pada Maret 2025 tercatat 123,72 atau naik 0,22 persen dibandingkan Februari 2025.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (IT) naik sebesar 1,51 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (IB) yang sebesar 1,29 persen.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani nasional adalah kelapa sawit, bawang merah, gabah dan cabai rawit," ujar Habibullah dalam Rilis BPS di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Subsektor yang mengalami peningkatan NTP terbesar di antaranya hortikultura. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah tanaman pangan.
"Subsektor holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 3,89 persen karena kenaikan IT 5,23 persen. Nilai tersebut lebih besar dari kenaikan IB 1,28 persen," kata Habibullah.