BP juga berkeinginan untuk mengembangkan dan menerapkan CCUS di Tangguh, yaitu teknologi yang dapat menangkap CO2 yang telah dilepaskan ke atmosfer. CCUS merupakan teknologi akan mengurangi emisi CO2.
Bagi Indonesia, penerapan CCUS di lapangan Tangguh akan mendukung kesuksesan komitmen Indonesia dalam melaksanakan kesepakatan Paris Agreement pada tahun 2015, di mana, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030. Penerapan CCUS akan mengurangi emisi karbon sekitar 45 persen.
“Ini sangat menggembirakan karena selain memberi kontribusi besar pada kesuksesan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan, juga akan meningkatkan produksi. Keuntungan lain, kegiatan ini juga akan menjaga Kilang LNG Tangguh tetap kompetitif, utamanya dalam menghadapi negara-negara pembeli yang sensitif terhadap isu lingkungan,” kata Dwi.
Untuk merealisasi rencana investasi tersebut, BP akan segera berdiskusi dengan SKK Migas terkait masalah keteknikan dan keekonomian proyek. Diharapkan, diskusi dapat segera melahirkan Plan of Development kedua pihak yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan Lapangan Ubadari.
Dwi berharap, langkah BP meningkatkan investasi ini akan segera diikuti oleh kontraktor lainnya. Dia menilai, April 2021 nanti harga minyak dunia membaik berkisar 60 dolar AS hingga 70 dolar AS per barel. Peningkatan harga ini lebih cepat dari yang diprediksikan para analis.