IDXChannel- Spesialis Manajemen Publik Senior ADB untuk Asia Tenggara, Yurenda Basnett menjelaskan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menerima pinjaman dari dua bank global.
Keduanya adalah Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) dan Asian Development Bank (ADB).
Ia menyebut KFW akan memberikan pinjaman sebesar 300 juta euro atau setara USD 295,8 juta atau setara Rp4,6 triliun. Sementara ADB memberikan pinjaman senilai USD500 juta atau setara Rp 7,8 triliun. Pihak ADB pun telah menyetujui pinjaman berbasis kebijakan tersebut.
"KFW, Bank Pembangunan Jerman, akan memberi pembiayaan bersama (cofinancing) dengan pinjaman yang nilainya setara 300 juta euro (USD295,8 juta)," ungkap Yurenda Basnett dalam keterangan resmi, Jumat (18/11/2022).
Menurutnya, pinjaman tersebut akan mencakup sub program pertama di bawah program Reformasi BUMN atau State-Owned Enterprises Reform Program. Ia meyakini anggaran akan membantu Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan resiliensi BUMN, serta memperkuat kerangka tata kelola perusahaannya.