IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat pinjaman berbasis kebijakan senilai USD500 juta atau setara Rp 7,8 triliun dari Asian Development Bank (ADB) kepada perusahaan pelat merah bukan pendanaan untuk sejumlah proyek.
Pinjaman tersebut akan mencakup sub program pertama di bawah program Reformasi BUMN (State-Owned Enterprises’ Reform Program), yang akan membantu pemerintah meningkatkan efisiensi dan resiliensi BUMN, serta memperkuat kerangka tata kelola perusahaannya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Asian Development Bank mengapresiasi keberhasilan BUMN atas program reformasi struktural yang dijalankan sejak 2019 lalu. Atas keberhasilan tersebut, ADB pun memberikan apresiasi dalam bentuk pinjaman berbasis kebijakan.
"Bahwa ADB itu melihat reformasi struktural yang dilakukan oleh BUMN itu sangat bagus, sehingga mereka mengapresiasi dan melihat bahwa ketika di tengah pandemi, semua langkah-langkah transformasi yang dilakukan oleh BUMN sebagian besar berhasil, sehingga mereka berinisiatif untuk memberikan dukungan program ke APBN," ungkap Arya kepada Wartawan, Jumat (18/11/2022).