IDXChannel - Perajin tahu di Cilacap, Jawa Tengah terancam gulung tikar lantaran tak sanggup membiayai ongkos produksi yang semakin mahal akibat kenaikan harga BBM.
Perajin tahu di desa Matangang Cilacap, Jawa Tengah, untuk sementara memilih berhenti beroperasi. Bahkan, sebagian pengrajin hanya memproduksi tahu dua hingga tiga kali dalam sepekan.
Pengrajin sentra pembuatan tahu memilih berhenti berproduksi karena mahalnya biaya produksi pembuatan tahu.
Seluruh bahan pembuatan tahu menjadi mahal, mulai dari kedelai, solar, kayu bakar, hingga minyak goreng. Semula bahan baku utama kedelai hanya Rp12.000 per kg kini harganya melambung menjadi Rp15.000 per kg. Sementara BBM solar subsidi dari Rp5.150 kini menjadi Rp6.800 per liter.
Kenaikan yang terjadi pada biaya produksi tahu sangat tidak sebanding dengan harga jual tahu di pasaran dan kenaikan harga BBM lagi-lagi berimbas ke segala hal.
"Kayu bakar naik, solar naik, minyak kelapa naik, BBM semuanya naik. Bahkan plastik dan karet juga ikut naik,” ucap Perajin Tahu, Juarsih seperti dikutip dari program youtube SeputariNews, Rabu (14/9/2022).
Juarsih juga berharap pemerintah gara harga jual kedelai tidak dinaikkan. "Harapan kedepannya, saya mohon kedelai itu jangan dinaikkan," papar dia.
Sebab, dirinya khawatir jika tingginya biaya produksi tidak segera ditangani maka akan mengancam usaha pembuatan tahu gulung tikar.
(Penulis Nur Pahdlilah magang idxchannel.com)
(SAN)