IDXChannel - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka merosot pada Selasa pagi menyusul tekanan jual yang terjadi di Wall Street semalam, sebagai dampak kenaikan harga energi yang tinggi di tengah gangguan rantai pasokan.
Nikkei 225 Jepang (N225) dibuka koreksi di 28.050,39 dari 28.444,89. Pukul 09:30 WIB, N225 melemah (-2,77 persen) di 27.658,31.
Hang Seng Hong Kong (HSI) dibuka melemah di 23.771,65 dari 24.036,37, lalu berhasil menguat tipis (0,12 persen) di 24.064,68 pada pukul 10:23 WIB. Shanghai Composite China (SSEC) masih tutup menyusul musim liburan.
Kospi Korea Selatan (KS11) dibuka merosot di 2/998,17 dari 3.019,18. KS11 masih terpusuk (-1,48 persen) di 2.974,54 pukul 10:39 WIB.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia juga dibuka melemah di 6.337,326, lalu terpuruk (-0,38 persen) di 6.319,005 pukul 10:44 WIB.
Penurunan sebagian besar bursa Asia juga membawa indeks acuan MSCI menjadi 619,87, turun lebih dari 5 persen tahun ini, menjadi yang terendah sejak November 2020.
"Investor jelas masih khawatir atas tekanan inflasi yang dipicu reli harga energi dan gangguan rantai pasokan," kata Direktur Strategi Investasi Bank OCBP, Vasu Menon, dilansir oleh Reuters, Selasa (5/10/2021).
Harga minyak yang sedang di puncaknya dalam tiga tahun terakhir ini membuat pasar cemas atas inflasi. OPEC dan sekutunya Rusia mengonfirmasi bahwa mereka bakal tetap pada kebijakan lama untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga April 2022. (RAMA)