IDXChannel - Bursa Asia dilaporkan melemah pada perdagangan mengikuti penurunan saham di Wall Street. Itu disebabkan karena investor resah atas ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi acuan AS dan mendorong dolar ke level tertinggi lebih dari 10 bulan.
Keraguan muncul kembali atas pemulihan global pada saat Federal Reserve AS akan mengurangi stimulus dan Administrasi Biden terjebak dalam negosiasi plafon utang yang kontroversial dan dapat menyebabkan penutupan.
Mengutip laman Reuters Rabu (29/09/2021) suku bunga acuan 10-tahun telah naik 25 basis poin dalam lima sesi dan terakhir di 1,5513%, setelah mencapai tertinggi sejak pertengahan Juni sehari sebelumnya, sementara indeks dolar berada di 93,752.
"Kami pikir (imbal hasil treasury 10-tahun) kemungkinan sekitar 1,5% hingga 1,75%, jadi mereka jelas masih memiliki ruang untuk pergi," kata Daniel Lam, ahli strategi lintas aset senior di Standard Chartered.
Lam mengatakan kenaikan imbal hasil didorong oleh fakta bahwa Amerika Serikat hampir pasti akan mulai mengurangi pembelian aset secara besar-besaran pada akhir tahun ini, dan ini akan mendorong pergeseran saham.