"Kebanyakan penularan cacar monyet itu lewat cairan lesi cacar monyetnya. Jadi, penularan virus baru akan terjadi kalau ada kontak erat antara pasien dengan orang lain," sambungnya.
Menkes Budi melanjutkan, dengan karakteristik penyakit seperti itu tim surveilans akan sangat mudah melakukan pencegahan penyebaran. Karena penyebaran virus melalui fisik yang bisa dilihat oleh mata langsung lesi yang ada di kulit pasien.
Masyarakat juga diminta untuk tenang karena pemerintah sudah memiliki kemampuan untuk mendeteksi virus cacar monyet. Ya, Indonesia sudah memiliki alat PCR dan telah membeli 500 reagen untuk menguji virus cacar monyet.
"Artinya, kalau pun kasusnya nanti ditemukan di Indonesia, kami sudah punya kemampuan untuk mendeteksi virus cacar monyet. Sebanyak 1.100 laboratorium PCR dipastikan kompeten untuk melakukan pengujian cacar monyet," ujar Budi.
(FRI)