Menurut Arif, lokasi laboratorium ini sangat strategis, mengingat lahan IPB di Jonggol yang luasnya 268 hektare akan dikembangkan menjadi IPB-West Java Innovation Valley, yang memadukan pendidikan, penelitian/inovasi, bisnis, pemberdayaan masyarakat, dan edu wisata.
"Di IPB-West Java Innovation nantinya juga akan terdapat kluster kelapa sawit, Cassava (singkong), peternakan, aquaculture, green house dengan teknologi hidro dan aeroponic," tegas Arif.
Fasilitas pengolahan baru ini sendiri, dijelaskan Arif, memiliki kapasitas hingga 2 ton per jam TBS, dengan pengolahan selama 20 jam, atau berkapasitas 40 ton TBS per hari.
"Laboratorium ini menjadi miniatur dari pabrik besar, dimana seluruh proses pengolahan kelapa sawit dimulai dari loading TBS, perebusan, pemisahan buah, pengepresan sampai menjadi CPO, diproses secara otomatis seperti halnya di pabrik dengan kapasitas besar," tegas Arif. (TSA)