IDXChannel - Industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan berkurangnya sumber daya alam. Oleh sebab itu, optimalisasi sumur tua pun terus didorong dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.
"Banyak sumur gas yang mengalami water blocking yang akibat penipisan alami, penerobosan air dan kepasiran di dalam formasi, berupa cairan yang mengumpul di lubang sumur. Hal tersebut mengakibatkan adanya peningkatan tekanan hidrostatik dan back pressure ke dalam formasi, sehingga produksi gas akan mengalami penurunan secara signifikan, dan kemungkinan terburuk sumur akan mati," ujar Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Ariana Soemanto dalam keterangan resmi, Senin (16/1/2023).
Mengatasi hal tersebut, pihaknya mengembangkan Organic Foaming Agent. Agent ini diproduksi untuk mengatasi permasalahan water blocking dalam sumur gas dengan aditif organik yang aman bagi reservoar, peralatan produksi dan ramah lingkungan.
"Laboratorium Eksploitasi Lemigas mengolah umbi porang dan asam lemak nabati turunan CPO, menjadi produk organic foaming agent yang mampu mentransformasi air menjadi foam untuk menurunkan densitas air, sehingga gas mampu mengalir dan terproduksi kembali," ujar Ariana.
"Senyawa foaming agent ini juga tahan temperatur dan salinitas tinggi, serta kompatibel dengan air formasi. Inovasi ini ialah solusi terbaik untuk masalah water blocking pada sumur gas," jelas Pelaksana Harian Koordinator Pengujian Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, Yohannes B. Doi Wange.