"Anak saya yang pertama baru saja mendapatkan kerja. Yang kedua baru 22 tahun, masih kuliah. Ketiga baru 20 tahun. Namun dia tidak mau kuliah karena tidak ada biaya," katanya.
Untuk tahun ini, terakhir kali Ketut mendapatkan BST pada April lalu. Setelah April, BST sempat diumumkan tidak akan dilanjutkan lagi. Namun, pemerintah kembali memutuskan untuk memperpanjang selama dua bulan.
Sayangnya, BST itu belum kunjung cair karena masih dibahas oleh pemerintah. Padahal, Ketut bersama KPM lainnya sudah menantikan bantuan tersebut. Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup selama dua bulan sangat terasa.
"Kami belum menerima juga. Masih menunggu," ujar Ketut.
Ketut memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Mensos Tri Rismaharini untuk segera mencairkan BST tersebut. Pemenuhan kebutuhan untuk bertahan hidup, dirasanya sudah sangat mendesak. Ditambah, situasi di Bali yang masih belum normal.
"Pak Jokowi dan ibu Mensos. Saya butuh sekali bantuan bapak untuk segera mencairkan BST. Warga Bali sudah gak ada pemasukan ekonomi. Sepi Sekali. Tolonglah pak," katanya. (RAMA)