IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan harga batu bara acuan pada September 2021 telah mencapai USD150,03 per ton, atau meningkat dari Agustus lalu sebesar USD130,99 per ton. Capaian ini diperoleh seiring kenaikan permintaan batu bara dari China.
Dikutip dari program Power Breakfast IDX Channel, Selasa (7/9/2021), perolehan tersebut dipengaruhi kebutuhan batu bara di Negeri Tirai Bambu untuk pembangkit listrik, yang juga telah melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik. Sekaligus mendorong harga batu bara global ikut terdongrak dan mencatatkan rekor setiap bulan.
"Ini adalah angka yang cukup fenomenal dalam dekade terakhir. Permintaan China yang tinggi melebihi kemampuan produksi domestiknya serta meningkatnya permintaan batu bara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa seiring dengan tingginya harga gas alam melambungkan HBA ke angka USD150,03 per ton," ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (7/9/2021).
Sebelumnya, harga batu bara acuan telah mencatatkan kenaikan beruntun pada periode Mei - Juli 2021, hingga menyentuh angka USD115,35 per ton. Bahkan kenaikan tersebut terus konsisten hingga bulan ini dengan mencatatkan rekor tertinggi baru.
Adapun, pihak ESDM menilai terdapat dua faktor turunan yang mempengaruhi pergerakan harga batu bara acuan, yakni supply dan demand. Dimana faktor turunan supply dipengaruhi oleh cuaca sedangkan untuk demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik. (FIRDA/NDA)