IDXChannel - China membantah sengaja melemahkan nilai tukar mata uangnya untuk menggenjot ekspor.
Dilansir dari Xinhua pada Kamis (17/7/2025), hal itu disampaikan Deputi Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Zou Lan dalam konferensi pers pekan ini.
"Baru-baru ini, indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami peningkatan volatilitas, yang mengakibatkan efek spillover di pasar keuangan global," ujar Zou.
"Sebagai perbandingan, pasar keuangan China telah menunjukkan ketahanan yang kuat dan beroperasi dengan lancar," ujarnya.
Sejak dicapainya kesepakatan daganh antara China dan Amerika Serikat (AS) di Jenewa pada Mei, nilai tukar yuan mengalami fluktuasi dua arah terhadap dolar AS, tetap stabil di bawah 7,2.