Para analis mengaitkan lonjakan harga tersebut dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada 2026, yang menyebabkan peningkatan permintaan atas aset berharga yang melindungi terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Rencana pembatasan ekspor perak oleh China juga menciptakan kekhawatiran pasokan. Peningkatan tensi geopolitik turut meningkatkan permintaan aset safe-haven.
Harga perak mencapai USD79 per ons untuk pertama kalinya pada akhir pekan lalu, naik dari USD56 pada awal Desember dan USD29 pada awal 2025.
Perak merupakan bahan baku penting di sektor energi dan teknologi. Selain itu, perak juga berperan sebagai logam moneter.
Emas dan perak berada di jalur untuk mencatatkan tahun terbaik mereka sejak 1979. Harga emas telah naik lebih dari 70 persen tahun ini menjadi lebih dari USD4.500 per ons, naik dari USD2.623 pada awal 2025. (Wahyu Dwi Anggoro)