sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

China dan Vietnam Rival Industri Furnitur RI, Airlangga: Padahal Hutannya Terbatas 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
09/03/2023 15:35 WIB
Industri furnitur Indonesia dihadapi tantangan persaingan berat dari China dan Vietnam.
China dan Vietnam Rival Industri Furnitur RI, Airlangga: Padahal Hutannya Terbatas. (Foto: Advenia/MPI).
China dan Vietnam Rival Industri Furnitur RI, Airlangga: Padahal Hutannya Terbatas. (Foto: Advenia/MPI).

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, perkembangan bisnis perhotelan mulai bergeliat pasca pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari banyaknya hotel maupun homestay yang bermunculan di daerah perkotaan maupun tempat wisata. 

Oleh karena itu, Airlangga mendorong para produsen untuk bersemangat dalam memproduksi beragam furnitur agar bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha perhotelan. 

"(Bisnis) perhotelan ini mulai recover, salah satu yang tumbuh adalah hotelnya, homestay-nya, itu potensinya besar. Jadi harus bisa dimanfaatkan oleh para produsen furnitur," ujar Airlangga saat sambutan di acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Menurutnya, saat ini industri furnitur dalam negeri sudah didukung oleh banyak aspek. Seperti bahan bakunya dibeli dengan rupiah, banyak pekerja asli orang Indonesia, serta dukungan pemerintah lewat kerja sama Comprehensive Economic Partnership Agreemen (CEPA) dengan Eropa. 

"Diharapkan tahun ini bisa selesai agar target supplay chain ini terus berjalan," ujar Airlangga. 

Di sisi lain, dia mengatakan, pesaing terbesar industri furnitur Indonesia adalah China dan Vietnam. Padahal dari sisi stok bahan baku, Indonesia lebih unggul dari kedua negara tersebut. 

Maka dari itu, Airlangga meminta semua pihak termasuk kementerian terkait untuk membantu menjawab hambatan-hambatan para pengusaha furnitur dari sisi bahan baku agar bisa terdepan dari China maupun Vietnam.

"Jangan sampai (kita kalah), Vietnam saja yang hutannya terbatas, ataupun China yang rotannya dari Indonesia, tapi mereka punya stok rotan untuk 2 tahun, itulah yang jadi pesaing kita," pungkas Airlangga. 

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement