"Tarif-tarif ini menciptakan ketidakpastian ekonomi, mengguncang perdagangan global, dan memicu risiko inflasi domestik, distorsi pasar, atau bahkan global resesi," katanya.
Di bawah Trump, AS langsung menerapkan tarif impor tambahan kepada negara-negara mitra yang neraca perdagangannya surplus dengan AS. Langkah ini menjadi kebijakan utama ekonomi Trump.
Selain China, dia sempat berencana menerapkan tarif impor tambahan 25 persen kepada Kanada dan Meksiko sebelumnya akhirnya ditunda setelah kedua negara itu sepakat dengan permintaan Trump terkait imigran ilegal dan peredaran narkoba.
Namun penundaan tak berlaku untuk China yang langsung dibalas oleh Beijing dengan menerapkan tarif untuk komoditas batu bara dan LNG dari AS.
Li menegaskan, apa yang terjadi saat ini diawali oleh tindakan AS yang sepihak dan sewenang-wenang. Dia juga mendesak Washington membatalkan kebijakan tarif dan mengedepankan dialog berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati.
(Rahmat Fiansyah)