Pada Juni lalu, UE mengumumkan nama perusahaan-perusahaan China yang akan dikecualikan dari pembelian barang pemerintah apa pun senilai lebih dari 5 juta euro (USD5,89 juta).
Langkah tersebut bertujuan untuk memberi insentif kepada China agar menghentikan diskriminasi terhadap perusahaan-perusahaan UE. Perkumpulan negara-negara di Benua Biru itu menyatakan China membangun "hambatan hukum dan administratif yang signifikan dan berulang terhadap pasar pengadaannya."
Sebagai tanggapan, China mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menerapkan tindakan balasan.
"China telah berulang kali menyatakan melalui dialog bilateral bahwa mereka bersedia menangani perbedaan dengan UE dengan baik melalui dialog dan konsultasi serta pengaturan pengadaan pemerintah bilateral," tulis pernyataan Kementerian Perdagangan China.
"Sayangnya, UE telah mengabaikan niat baik dan ketulusan China dan masih bersikeras mengambil tindakan pembatasan dan membangun hambatan proteksionis baru," lanjut pernyataan tersebut.
(Febrina Ratna Iskana)