sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

China Masih Berjuang Bangkitkan Ekonomi, Inflasi Januari 2023 Naik

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
10/02/2023 11:35 WIB
Pasalnya, inflasi harga konsumen di China tumbuh kurang dari yang yang diperkirakan pengamat pada Januari.
China Masih Berjuang Bangkitkan Ekonomi, Inflasi Januari 2023 Naik. (Foto: MNC Media)
China Masih Berjuang Bangkitkan Ekonomi, Inflasi Januari 2023 Naik. (Foto: MNC Media)

Ekonomi terbesar kedua dunia itu masih berjuang menghadapi tekanan meningkatnya kasus Covid-19 dan kondisi ekonomi global yang memburuk.

Sementara bisnis lokal juga dilaporkan berjuang untuk mengatasi kasus lonjakan Covid-19 yang tinggi. Mereka juga harus menghadapi melemahnya permintaan luar negeri untuk barang-barang China, di tengah aktivitas ekonomi yang melambat di seluruh dunia.

Pembacaan inflasi yang lemah juga membuat sektor manufaktur tetap mengalami kontraksi hingga Januari.

Tren inflasi yang lemah dapat mengundang lebih banyak langkah stimulus dan pemotongan suku bunga dari pemerintah. Mengingat pemerintah berjuang untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Beijing baru-baru ini menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan aktivitas ekonomi tahun ini dengan mendorong konsumsi dan memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian.

Namun, intervensi pemerintah dapat menjadi pertanda buruk bagi mata uang yuan China, yang berada pada posisi kesenjangan besar antara suku bunga lokal dan asing. Mata uang China ini merosot 0,2% setelah pembacaan data CPI hari Jumat ini (10/2).

Dana Moneter Internasional (IMF) juga sempat memperingatkan (30/1) pemulihan China dapat terhenti di tengah gangguan ekonomi global yang lebih besar dari perkiraan dan juga adanya ancaman dari gelombang infeksi Covid-19 saat ini atau di masa depan.

Sementara perlambatan yang lebih tajam dari perkiraan di sektor property juga dapat memperburuk keadaan. IMF juga memproyeksikan ekonomi China akan tumbuh 5,2%.

Menanggapi data terbaru inflasi China ini, bursa saham di Asia diperdagangkan beragam pada Jumat (10/2), mengikuti pergerakan di Wall Street karena data inflasi China lebih rendah dari yang diperkirakan.

Indeks Shanghai Composite turun 0,46% dan indeks Komponen Shenzhen turun 0,83%. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong juga turun 1,78%, terseret oleh saham teknologi. Indeks Hang Seng Tech memimpin penurunan di wilayah tersebut dengan melorot sebesar 3,92%. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement