Nantinya struktur pinjaman tersebut akan dialirkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang kemudian menyetorkannya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Kereta Cepat.
Sementara itu, Luhut menambahkan bahwa kesepakatan tersebut akan rampung pada pekan depan. Luhut juga memastikan Indonesia sanggup untuk membayar dari utang tersebut.
"Nggak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan underestimate, negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita nggak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," pungkasnya. (NIA)