Dia mencontohkan kenaikan harga tanah. Menurutnya, kasus kereta cepat ini menunjukkan pemenuhan ambisi politik lebih penting ketimbang kebutuhan mendasar dari kepentingan transportasi sendiri, terkait mobilitas manusia dan barang. Biaya Kereta Cepat Bengkak Menjadi Rp 18,6 Triliun Sebelumnya.
Pemerintah mengungkapkan telah terjadi kenaikan biaya proyek Kereta Cepat-Jakarta Bandung. Untuk itu, pemerintah tengah menegosiasikan pinjaman atau utang dari CDB (Bank Pembangunan China). Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan kenaikan biaya proyek kereta cepat tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat pada 13 Februari lalu.
Dia menyebut kenaikan biaya yang disepakati dengan pemerintah China sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun.
(DKH)