sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
11/01/2023 14:12 WIB
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi menjelaskan, adopsi Sistem Resi Gudang (SRG) oleh petani di Indonesia dinilai masih rendah.
CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan. (Foto: MNC Media)
CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan. (Foto: MNC Media)

Untuk meningkatkan minat sektor swasta dalam kemitraan tersebut, penetapan harga yang transparan, penggunaan sistem pelacakan dan asuransi dapat ditekankan untuk mengurangi risiko bagi calon mitra. Penambahan insentif bagi investor atau penyedia layanan juga layak untuk dipertimbangkan.

Kemudian yang terakhir adalah perlunya penyusunan peta jalan nasional untuk pengembangan SRG. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan informasi yang tersedia mengenai komoditas, lokasi gudang, dan koneksi dengan sentra produksi dan industri untuk menarik investasi.

Menurut Azizah, pemerintah daerah harus terlibat erat dalam merumuskan peta jalan, terutama dalam mengusulkan lokasi gudang baru dan perbaikan gudang yang menganggur atau berkinerja buruk. 

Kemudian, Bappebti harus menilai proposal lokal menggunakan kriteria yang mendukung pemberian nilai, seperti akses pasar, kinerja operator gudang sebelumnya, dan rencana pengembangan bisnis.

"Selain itu Bappebti juga perlu menilai rencana bisnis pemerintah daerah dengan merinci kemitraan yang ada atau potensial dengan bisnis lokal, rencana pemasaran untuk meningkatkan kesadaran petani, dan insentif atau opsi pembiayaan untuk petani atau mitra sektor swasta," kata Azizah. 

(SLF)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement