sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
11/01/2023 14:12 WIB
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi menjelaskan, adopsi Sistem Resi Gudang (SRG) oleh petani di Indonesia dinilai masih rendah.
CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan. (Foto: MNC Media)
CIPS: Petani RI Masih Awam Sistem Pergudangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi menjelaskan, adopsi Sistem Resi Gudang (SRG) oleh petani di Indonesia dinilai masih rendah. Padahal sistem ini memungkinkan petani untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik. 

“Adopsi SRG yang terdesentralisasi memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan operasi SRG. Tapi di saat yang bersamaan, hal ini juga mengakibatkan belum meratanya implementasi SRG yang juga dipengaruhi oleh komitmen dari masing-masing pemerintah daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1/2023).

SRG adalah suatu sistem yang memungkinkan petani untuk menyimpan hasil panennya di gudang penerbit resi, menerima resi sebagai bukti kepemilikan komoditas yang disimpan, dan memungkinkan petani melepaskan hasil panen ke pasar dengan harga yang lebih tinggi di luar musim panen.

Selain itu, sistem SRG juga dimaksudkan sebagai alat untuk membantu meningkatkan akses pembiayaan bagi petani, kelompok tani, dan koperasi. Tanda terima hasil panen yang disimpan dapat digunakan  sebagai jaminan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 187 Tahun 2021 tentang Skema Subsidi Resi Gudang, pengguna berhak menerima pinjaman tidak lebih dari 70% dari nilai resi dengan maksimal Rp 500 juta per pengguna per tahun.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement