sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Krisis Pangan, CIPS: RI Tak Perlu 'Alergi' dengan Impor 

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
20/12/2022 18:39 WIB
Indonesia perlu meninggalkan kebijakan proteksionis untuk meningkatkan kinerja perdagangan internasionalnya. 
Antisipasi Krisis Pangan, CIPS: RI Tak Perlu 'Alergi' dengan Impor. (Foto: MNC Media)
Antisipasi Krisis Pangan, CIPS: RI Tak Perlu 'Alergi' dengan Impor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menjelaskan, Indonesia perlu meninggalkan kebijakan proteksionis untuk meningkatkan kinerja perdagangan internasionalnya. 

Salah satu contohnya yaitu dengan menggunakan impor untuk memastikan kualitas produk Indonesia dapat bersaing di pasar internasional. 

“Indonesia masih perlu meningkatkan daya saing produknya supaya dapat bersaing di pasar internasional. Peningkatan daya saing membutuhkan upaya untuk menciptakan kualitas produk yang memenuhi standar internasional dan mampu bersaing secara harga,” jelas Hasran dalam keterangan tertulis yang diterima IDXChannel, Selasa (20/12/2022). 

Ia melanjutkan, meningkatkan daya saing sangat diperlukan untuk membuka pasar bagi produk Indonesia. Menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan, dan banyak dari bahan baku tersebut hanya dapat dipenuhi melalui impor.

Selain itu, kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga dapat mempersulit integrasi Indonesia ke dalam rantai nilai global. Kebijakan yang dapat ditemukan di hampir semua industri ini membatasi pelaku industri untuk memperoleh komponen-komponen produksi dari luar negeri yang relatif lebih murah.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement