IDXChannel - Inisiatif PT Perusahaan ListriK Negara (PLN) dalam pemanfaatan co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) diklaim mampu mereduksi emisi hingga 1,05 juta ton CO2e.
Selain itu, langkah tersebut juga mampu memproduksi energi bersih sebesar 1,04 terawatt hour (TWh) sepanjang 2023.
"Di era transisi energi, inovasi yang telah dilakukan oleh PLN dalam pemanfaatan co-firing cukup signifikan dalam menekan emisi. Hal itu membuktikan bahwa PLN telah mampu bertransformasi sebagai penyedia energi yang lebih ramah lingkungan," ujar Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, dalam keterangan resminya.
Secara garis besar, menurut Fahmy, teknologi co-firing merupakan pemanfaatan biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Hal itu membuktikan bahwa PLN terus mengembangkan teknologi dalam menjawab tantangan zaman," tutur Fahmy.
Sesuai dengan data 2023, penggunaan co-firing meningkat dibanding realisasi 2022. Dalam produksi reduksi emisi, misalnya, PLN mampu menambah pengurangan emisi hingga 450.000 ton CO2.