"Food estate di sana dengan target yang sudah luar biasa besar, dan menargetkan daerah-daerah yang memang hutannya besar dan luas. Artinya yang dikorbankan itu memang adalah dengan dibabat dulu hutannya agar bisa menghasilkan lahan pertanian dengan jumlah yang besar," kata Faisal.
Lebih lanjut, Faisal juga menyebutkan kebijakan food estate tersebut sebelumnya pernah diterapkan di zaman Presiden Soeharto.
Kebijakan di era Soeharto juga dengan membuka lahan gambut sejuta hektare, namun ditengarai negatif lantaran pembukaannya menggunakan cara pembakaran hutan.
"Jadi, itu pembukaan besar-besaran hutan, satu juta hektare, sudah pasti pembakaran hutannya, penanganannya rata-rata gagal. Karena jelas butuh effort yang besar, untuk bisa menjadikan lahan gambut sebagai media untuk tumbuh tanaman," kata Faisal.
Faisal menuturkan pembukaan lahan yang dilakukan dengan membakar hutan tersebut, banyak terjadi di luar pulau Jawa.