Hal ini dibenarkan Direktur Institut Genomik dan Biologi Integratif Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri India, dr Anurag Agrawal, bahwa varian B1617 yang mengandung mutasi L452R telah terbukti meningkatkan penularan virus sekitar 20 persen dan mengurangi kemanjuran antibodi lebih dari 50 persen.
"Mutasi dalam varian B1617 yang berasal dari India membuat virus lebh kebal terhadap antibodi dan ini mampu mengurangi efektivitas vaksin," sambung dr Benjamin Pinsky, direktur medis laboratorium virologi klinis Stanford Health Care.
"Kami menduga bahwa penyebaran varian B1617 sangat cepat antaramanusia karena itu yang terjadi di India di mana virus menyebar dalam waktu singkat," kata Prof Hsu Li Yang, kepala program penyakit infeksi di Saw Swee Hock School of Public Health di Singapura.
#VUI 202012/02
Soal varian Afrika Selatan, dikatakan dalam laman Channel 4 bahwa varian tersebut lebih mudah menular antarmanusia karena memiliki keunggulan struktur virus yang lebih kuat dibanding varian lain.
"Varian ini 50 hingga 70 persen lebih menular dibandingkan jenis lain," kata Profesor Neil Ferguson dari Imperial College London. Bahkan, dia menduga bahwa varian VUI 202012/01 lebih menular pada anak-anak.