Bila kondisi ini berlanjut, ekonomi China akan kembali terancam, pasalnya ketika Covid merebak tahun lalu, China langsung mengeluarkan kebijakan lockdown ketat yang berdampak berhentinya roda perekonomian negara tersebut.
Untuk membendung lonjakan kasus covid, pemerintah China menggelontorkan 1,7 miliar dosis vaksin. Ini berarti setidaknya 800 juta warga China sudah menerima vaksin covid.
Namun, menurut Profesor Lu Shan dari Universitas Massachussetts Medical School, vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac China hanya efektif antara 50-78 persen melawan virus covid. Sebaliknya Pfizer dan Moderna yang berasal dari Amerika Serikat masing-masing melaporkan tingkat kemanjuran melawan covid lebih dari 90 persen.
“Efektivitas perlindungan vaksin Sinovac dan Sinopharm lebih rendah dibandingkan Pfizer da nModerna,” kata Lu Shan.
(RAMA)