Menurutnya, kabar perampingan hanya beredar di kalangan para pekerja kontrak atau tidak tetap menyusul langkah perusahaan yang telah memutus serta tidak melanjutkan sejumlah kontrak kerja bagi karyawan, meskipun memiliki performa yang bagus.
"Pegawai kontrak itu banyak yang kena end-contract, jadi kontraknya enggak dilanjutin, dan itu berlangsung mulai bulan Maret atau April, padahal kerjanya bagus, jadi bertahap gitu," lanjutnya.
Saat ditanya ihwal upaya untuk mempertanyakan dan menegosiasikan kebijakan pemecatan kala itu, dia mengatakan tidak memiliki kesempatan karena pertemuan dengan atasannya hanya seputar pemberitahuan PHK secara one-on-one.
"Nggak sempat (nego), karena itu cepat sekali, uang kompensasi tiba-tiba sudah masuk, enggak sempat mikir ke sana," tuturnya.
Sebelumnya, CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara meminta maaf dan mengaku gagal dalam merespons gejolak ekonomi global yang berdampak terhadap kondisi startup rintisannya.