"Dan itu kemudian sebabkan kita harus realokasi, realokasi, realokasi karena setiap tahun anggaran itu diatur dalam APBN. UU APBN kan harus diikuti, karena saya tahu nanti kita akan diaudit, kita lakukan realokasi," tuturnya.
Lanjutnya, Sri Mulyani mendapat kritik dan nasihat bahwa akselerasi vaksin tidak akan berhasil jika masih berbayar, meskipun hanya untuk orang-orang kaya.
"Itu akan kompleks banget. Terus kita pikir kalau begitu, berapa jumlahnya? Dihitungnya berdasarkan offering pertama waktu itu, Sinovac berapa, Sinopharm berapa, AstraZeneca berapa," tandasnya (TYO)