Yang di anak perusahaan juga harus menghadapi gelombang mutasi staf internal mereka. Ditambah harus mengakomodasi kiriman orang-orang dari pusat.
"Kapal besar Pertamina kini lagi mengarungi lautan baru yang penuh riak. Tapi layar sudah dikembangkan. Kapal harus tetap melaju," sambungnya.
Dalam masa pancaroba seperti itu tentu akan muncul banyak keluhan. Setidaknya gerundelan. Manajemen yang mau banyak mendengar tentu akan mengurangi keresahan seperti itu.
"Saya dengar, restrukturisasi ini atas inisiatif penuh dari kementerian BUMN. Bukan dari inisiatif Pertamina. Berarti kementerian BUMN akan memonitor baik-baik apa yang terjadi setelah palu restrukturisasi diayunkan," papar pria berusia 70 tahun tersebut.
Tapi apakah itu sudah menjawab tantangan masa depan Pertamina?
Dahlan berujar belum. Menurutnya, hal itu baru menertibkan struktur di Pertamina. Bisnisnya masih biasa seperti yang lama.