Dijelaskan lebih lanjut, masa depan Pertamina adalah apa yang akan dilakukan setelah mobil listrik menggantikan mobil bensin. Memang ada sub-holding bidang energi baru, tapi masih lebih berat ke geotermal. Sedang di proyek baterai lithium Pertamina hanya memegang 20 persen saham.
"Saya juga mendengar ada selentingan ini, setelah restrukturisasi, Pertamina lebih bisa mencari uang. Terutama dari pasar modal. Sub-sub holding itu bisa go public. Satu per satu. Mereka sudah bukan BUMN. Mereka sudah berstatus anak perusahaan."
"Bahkan anak-anak perusahaan sub holding (cucu Pertamina) juga bisa go public sendiri-sendiri. Maka harus saya akui, langkah-langkah besar kini lebih mampu dilakukan oleh BUMN. Suasana politiknya adem ayem. Sangat memungkinkan untuk dilakukannya langkah besar," sambungnya.
Jangan harap yang seperti menurutnya, bisa dilakukan di masa lalu. Ketika peran DPR masih sangat besarnya.
"Maka setiap kali dimintai pendapat soal restrukturisasi di BUMN, saya selalu mengatakan lakukan segera. Sekarang. Mumpung Presiden Jokowi mampu mengendalikan politik hampir secara mutlak," kata Dahlan.