Sebenarnya, porsi perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut tidak terlalu besar jumlahnya. Namun, komoditas perdagangan terhadap dua negara tersebut cukup penting bagi Indonesia, seperti contohnya adalah minyak kelapa sawit (CPO) dan juga produk turunannya.
Data yang dihimpun dari Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Rusia di tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai USD1,93 miliar dan USD2,74 miliar, atau setara dengan Rp28,86 triliun dan Rp40,97 triliun (Kurs Rp14.954). Sedangkan untuk nilai perdagangan antara Indonesia dan Ukraina pada tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai USD1,18 miliar dan USD1,45 miliar, atau setara dengan Rp17,64 triliun dan Rp21,68 triliun (Kurs Rp14.954).
Beberapa komoditas ekspor dari Indonesia ke Rusia antara lain CPO dan turunannya, karet dan produk karet, sepatu, elektronik, coklat, dan kopi. Sedangkan untuk komoditas impor dari Rusia ke Indonesia meliputi besi baja dan produk kimia.
Di sisi lain, komoditas ekspor dari Indonesia ke Ukraina meliputi CPO dan produk turunannya, kertas, dan bubuk coklat. Untuk komoditas impornya, Indonesia mengimpor beberapa komoditas ke Ukraina seperti biji dan tepung gandum, serta besi.
2. Dampak Terhadap Harga Komoditas
Dampak yang selanjutnya datang dari harga komoditas di Indonesia. Perang antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak terhadap kenaikan harga energi secara global.