Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan sekaligus Adik Kandung Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat ini ada sekitar 888 BUMN yang telah menjadi bagian dari Danantara, yang sebagian besar memiliki punya aset berupa tanah.
Hashim menyebutkan, potensi lahan tersebut sebagian besar dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), Perumnas, PT Pertamina, hingga lahan besar yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN. Lahan milik perusahaan pelat merah itu diharapkan bisa mendukung keberhasilan program 3 juta rumah.
"Danantara kan memiliki sekitar 800 BUMN, BUMN ini sebagian besar ada lahan. Ada yang besar, ada yang luas, seperti Pertamina, PLN, KAI, PTPN. Ini nanti sebagian akan diserahkan untuk program ini," sambungnya.
Kesempatan berbeda, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan penggunaan lahan yang merupakan bagian dari aset negara merupakan salah satu skema insentif yang akan diberikan kepada para pengembang.
Fahri Hamzah mengaku, saat ini skema tersebut tengah diusulkan dan dibahas bersama dengan Kementerian Keuangan, dan stakeholder terkait lainnya. Sebab, jika harga lahan bisa murah, maka harga rumah juga akan murah dan semakin terjangkau bagi masyarakat.
"Menurut saya, subsidi tanah akan memberikan kebijakan yang lebih kokoh terkait dengan perencanaan kota dan tata ruang. Karena itu bisa memberikan kontrol di mana rumah akan dibangun, menggunakan tanah milik pemerintah, untuk memenuhi permintaan," kata Fahri Hamzah dalam acara People-First Housing: A Road Map From Homes To Jobs To Prosperity In Indonesia di Jakarta, Senin (23/6/2025).
(Febrina Ratna Iskana)