sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Danantara-INA Gandeng Perusahaan Tambang Prancis Eramet Kembangkan Ekosistem Bahan Baku Baterai EV

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
29/05/2025 02:02 WIB
BPI DanantaraIndonesia Investment Authority (INA) mengumumkan penandatanganan MoU dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet.
Danantara-INA Gandeng Perusahaan Tambang Prancis Eramet Kembangkan Ekosistem Bahan Baku Baterai EV. (Foto Tangkapan Layar YT Setpres)
Danantara-INA Gandeng Perusahaan Tambang Prancis Eramet Kembangkan Ekosistem Bahan Baku Baterai EV. (Foto Tangkapan Layar YT Setpres)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bersama Indonesia Investment Authority (INA) mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet. Keduanya sepakat untuk menjajaki pembentukan platform investasi strategis di sektor nikel, dari operasi hulu hingga hilir.

Penandatanganan ini disaksikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (28/5/2025).

Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. Kedua belah pihak akan melakukan penilaian awal guna mengidentifikasi proyek paling tepat untuk memaksimalkan potensi ekosistem EV nasional, sekaligus menyiapkan peta jalan untuk kolaborasi ke depan.

Melalui penerapan kerja sama ini, para pihak sepakat bahwa pengelolaan aset tidak hanya harus mengedepankan efisiensi dan nilai ekonomi, tetapi juga harus berlandaskan standar internasional yang ketat.

Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir meyakini kemitraan ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat global dalam rantai pasok baterai EV.

Menurutnya, dalam kemitraan ini, Danantara dan INA akan mengelola pembiayaan jangka panjang untuk mendukung pengembangan investasi, sementara Eramet berkontribusi melalui keahlian teknis dan pengalaman dalam menjalankan proyek pertambangan skala besar sesuai standar berkelanjutan internasional.

"Kolaborasi ini juga mengintegrasikan kapasitas teknis tingkat global di bidang tambang berwawasan lingkungan yang mendukung pembangunan industri berkelanjutan," ujar Pandu.

Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyambut positif kemitraan ini dan menyatakan inisiatif ini merupakan langkah penting dalam memperkuat rantai pasok dan hilirisasi mineral penting Indonesia, khususnya nikel, selaras dengan fokus investasi INA di sektor mineral dan hilirisasi.

"Kolaborasi strategis antara Eramet, Danantara Indonesia, dan INA memadukan keunggulan teknis serta rekam jejak global dalam pengelolaan tambang berkelanjutan dengan perancangan struktur pendanaan jangka panjang yang mendukung pertumbuhan industri," ujar Ridha.

Chief Executive Officer Eramet Group Paulo Castellari mengatakan, Eramet hadir di Indonesia sejak 2006 melalui operasional pertambangan nikelnya di Weda Bay, Maluku. Pada 2024, Eramet Indonesia menjalin kemitraan dengan Badan Geologi untuk memulai studi dan eksplorasi mineral kritis, termasuk lithium, guna mendukung target transisi energi nasional.

"Prioritas Danantara Indonesia dan INA sejalan dengan ambisi strategis Eramet di Indonesia. Kami telah meninjau berbagai peluang untuk berpartisipasi dalam rantai nilai baterai EV berbasis nikel di Indonesia, dan menyambut baik inisiatif hari ini," kata Paulo.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement