“Mungkin perlu saya luruskan ya, ini dari total aset dari BUMN yang masuk ke dalam Danantara ini total asetnya adalah USD900 miliar dan memang tadi sampaikan USD 20 miliar itu adalah untuk melakukan investasi yang nanti akan dikelola bersama-sama,” kata Rosan saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta.
“Jadi USD900 miliar itu adalah combine aset dari semua BUMN yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Adapun, proyek yang bakal diinvestasikan di antaranya energi baru dan terbarukan (EBT), hilirisasi sumber daya, pangan, dan sektor lain yang berdampak langsung bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional.
“Untuk proyek-proyek yang nanti, terutama dalam bidang hilirisasi, renewable energy, energi baru terbarukan, bidang pangan, kemudian bidang energi, dan bidang-bidang lain yang tentunya mempunyai dampak ke depannya yang sangat baik, yang sangat panjang,” lanjut Rosan.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia/Kepala BPKP ini menjamin investasi akan terjadi di banyak sektor strategis, setelah badan baru itu diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025).
Sebagai sovereign wealth fund Indonesia, BPI Danantara menjadi investment arm alias ‘tangan’ investasinya pemerintah.
“Tentunya kita juga akan melakukan investasi di banyak sektor yang mempunyai dampak yang positif dan berkelanjutan dan berkesinambungan ke depannya,” kata Rosan.
(Febrina Ratna Iskana)