Menurutnya Bulog tidak terkendala anggaran, meski bersumber dari pinjaman bank. Adapun impor beras premium akan dibidik di beberapa negara di Asia Tenggara (ASEAN).
"Sebenarnya kalau anggaran tidak ada masalah karena bagaimanapun Bulog membelinya dengan pinjaman bank, bunga komersial. Yang kita serap dengan istilah komersial," ucap Buwas.
Usai komoditas primer itu didatangkan ke Indonesia, lanjut Buwas, Bulog langsung mendistribusikan ke pasar dengan harga yang lebih murah dari harga pasar saat ini. Langkah itu sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Begitu kita beli, kita banjir-kan langsung ke pasar dengan harga yang lebih murah. Kita intervensi pasar supaya harganya turun atau stabil. Masyarakat konsumen juga mendapatkan beras yang murah, tujuannya, kita untuk menekan inflasi," kata dia.
Buwas mengatakan keputusan impor beras premium sudah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan sejumlah Kementerian terkait.