Dia membandingkan kinerja IHSG dengan bursa saham di negara lain yang terkoreksi. Seperti DJIF terkoreksi 8,81% secara ytd, FTSE 0,48%, HSI 15,93%, GSPC 20,31%, N225 10,47%, SSEC 16,24%, IXIC 33,83% dan GDAXI terkoreksi 13,15%.
Dia mengakui, sentimen ekonomi global cukup mempengaruhi kondisi pasar modal Tanah Air. Disisi lain, dia pun merekomendasikan beberapa sektor di pasar modal yang menjanjikan tahun depan, yaitu sektor energi, indeks health, non-cyclic.
“Saya juga kemungkinan melihat di 2023 ini lebih ke non-cyclic, itu lebih ke consumer goods. Properti juga akan jadi salah satu yang menarik juga, apa lagi kalau untuk trading atau investasi jangka pendek mungkin bisa diperdagangkan cukup lumayan ya risk and reward-nya. Sedangkan untuk finance sendiri udah mulai turun performanya dibanding composite nya itu sendiri,” tandasnya.
(SLF)