Kemudian, belanja negara tercatat sebesar Rp2.310,4 triliun atau naik 0,1% secara tahunan per November 2021. Angka itu setara dengan 84% dari target belanja yang sebesar Rp2.750 triliun.
Sri sempat memproyeksikan defisit APBN 2021 berkisar 5,2-5,4% terhadap PDB. Angkanya lebih rendah dari target yang mencapai 5,7% terhadap PDB.
"Kami harap defisit tahun ini kecil dari 5,7%, mungkin 5,2% sampai 5,4%," ungkap Sri.
Selain itu, Sri juga sempat memproyeksikan defisit tahun depan sebesar 4,7% terhadap PDB. Angkanya lebih rendah dari target dalam APBN 2022 yang sebesar 4,85%.
"Tapi itu dengan estimasi penerimaan negara terjadi sebelum komoditas harganya naik dan reformasi pajak. Jadi harapannya defisit bisa lebih rendah," tutup Sri. (TYO)