IDXChannel - Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) melebar menjadi USD78,2 miliar atau sekitar Rp1.270 triliun pada November 2024, naik 6,2 persen dari bulan sebelumnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (8/1/2025), impor mencatat pertumbuhan terbesar sejak Maret 2022 karena perusahaan mempercepat pengiriman menjelang kemungkinan pemogokan pekerja pelabuhan dan potensi kenaikan tarif oleh pemerintahan Donald Trump.
Nilai impor meningkat 3,4 persen dari bulan sebelumnya menjadi USD351,6 miliar.
Nilai ekspor naik 2,7 persen. Angka-angka tersebut sesuai dengan perkiraan pasar.
Lonjakan impor bersifat luas, termasuk peningkatan barang konsumsi, peralatan modal, dan kendaraan bermotor, yang kemungkinan mencerminkan preferensi perusahaan AS untuk mengamankan pengiriman sebelum potensi kenaikan tarif.