IDXChannel - Sudah 29 negara melaporkan menemukan varian baru covid-19 yang pertama kali teridentifikasi di Peru. Indonesia perlu waspada.
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa Covid-19 varian Lambda belum ditemukan di Indonesia.
"(Varian Lambda) belum masuk (Indonesia) sampai saat ini," terang Siti Nadia, dikutip Selasa (29/6/2021).
Namun, Siti Nadia menegaskan pada masyarakat bahwa bukan berarti bisa merasa aman dan mengendurkan protokol kesehatan. Sebab, saat ini Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus, salah satunya efek peningkatan jumlah kasus Covid-19 varian Delta yang sudah jadi 'Variant of Concert' (VOC) di Indonesia.
"Saat ini Indonesia memang sedang fokus ke varian Delta, tapi masyarakat tetap harus waspada dengan varian Covid-19 lainnya yang sudah banyak ditemukan di beberapa negara termasuk Lambda ini. Prokes harus lebih ketat dan disiplin," sarannya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (29/6/2021).
Terlebih, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga varian Lambda ini memiliki dua karakteristik yang cukup mengkhawatirkan. Adalah varian ini diduga mudah menyebar dibanding varian original dan memiliki kemampuan memengaruhi faktor netralisasi daripada vaksin.
Dari pihak pemerintah pun menurut Siti Nadia, akan dilakukan pengetatan maksimal di seluruh pintu masuk demi meminimalisir masuknya varian ini dari negara luar. "Ini jadi kewaspadaan kita semua, kami lakukan pengetatan maksimal di pintu masuk agar varian ini tidak masuk," tambahnya.
Siti Nadia pun mengatakan bahwa tim peneliti genom sekuensing yang fokus pada pencarian varian virus, termasuk varian Covid-19, dipastikan akan melacak keberadaan varian ini dan segera melaporkan jika ditemukan.
Dia mengimbau kepada semua masyarakat agar tetap waspada dan varian ini harus jadi perhatian. Saya rasa fokus utama masih pada varian delta yang lebih tinggi kasusnya di Indonesia dibandingkan varian lain, tapi tetap varian lain harus diwaspadai," sambung Siti Nadia.
Saat ini, WHO telah memasukkan Covid-19 varian Lambda sebagai varian of interest (VOI). Varian ini masuk ke list VOI WHO karena penemuan kasusnya terus dilaporkan di beberapa negara, dengan 31 persen kasus di Chili didominasi varian Lambda ini. (RAMA)